"Mengerikan." Meskipun bursa regional mixed DJIA semalam masih 11.396 , Nikkei 15.719 , HangSeng 17.072 dan StraitTimes 2486, namun informasi yang beredar menandakan bear signal semakin kuat: kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga US$, penurunan housing rates USA. Namun harga commodities cenderung turun baik minyak bumi, emas, nikel sampai CPO! Sementara itu di dalam negri masih sedikit insentif positif: Pemerintah berencana menaikan tarif listrik 12% pada awal 2007, menjelang bulan puasa mulai 24 september biasanya market sepi dan kenaikan laju inflasi. Penurunan BI rate bagai pedang bermata dua: di satu sisi dapat menggerakkan ekonomi riil, di sisi lain berkurangnya margin suku bunga Rupiah dengan Dollar dapat mendorong hot money redemption. Terlebih ada SUN yang jatuh tempo pada Oktober 2006.
Di tengah "ketidakpastian" tsb, at 13.45 boss called and bid order a million of indofood at rp.1150. At investor daily today, ada berita bahwa Salim Ivomas [anak usaha indofood] berencana mengakuisisi Rascal [perusahaan CPO] sebagai bagian dari rencana go public yang akan dilakukan akhir tahun / awal tahun depan di StraitTimes.
Ctt. 13 September, sehari saja, ternyata DJIA masih naik cukup banyak 101 poin di 11.498 sehingga Nikkei dan HangSeng sempat rally 150 poin di sesi 1. Demikian pula JSX sesi 1 sempat mencapai +21. Indofood step by step 1150 hingga rp.1190. Perlu diperhatikan Batavia Prosperindo dan CIMB, dapat netting 3000 dan 2000 lot buy rp.1160 dan sell rp.1190 di tengah discrey order UBS Securities akumulatif 35.000 lot.
Sementara sektor pertambangan positif bearish seiring dengan penurunan harga-harga komoditas secara signifikan. Motor PGAS dan PTBA masih broker CIMB dengan penggembira batavia prosperindo dan sanex.
Tuesday, September 12, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)